Rabu, 30 Maret 2011

Dell: iPad 2 akan Gagal

Jakarta - Sejauh ini, iPad 2 terbilang gemilang di mana unit yang dipasarkan ludes dalam waktu singkat. Namun di mata seorang pejabat vendor komputer Dell, bukan berarti tablet PC terbaru Apple itu bakal sukses di semua segmen. Khususnya di sektor bisnis, ia menyatakan iPad 2 akan menuai kegagalan.

Pendapat tersebut disampaikan oleh Andy Lark, Global Head of Marketing for Large Enterprises & Public Organisations Dell. Dikutip dari Inquirer, Kamis (31/3/2011), dia mengakui iPad telah membuka pasar tablet namun nantinya akan dikalahkan Android.

"Apple melakukan sesuatu yang baik, namun tantangan mereka adalah Android berlari lebih cepat. Apple memang bagus jika Anda punya banyak uang, namun tidak demikian jika Anda harus eksis di enterprise yang terbuka dan beragam," ucap Lark dalam kunjungannya ke Australia.

Lark memprediksi dalam jangka panjang, platform terbuka dan terjangkau akan menang, bukan yang tertutup, proprietary dan berharga mahal. Ia menyatakan bahwa iPad terhitung mahal jika dibeli dalam paket, misalnya beserta keyboard dan case. Padahal ada alternatif lebih murah.

Sejatinya, harga iPad 2 sudah cukup terjangkau, mulai USD 499. Bahkan harga ini lebih murah ketimbang sebagian pesaing. Namun memang spesifikasinya mungkin kalah. Apakah iPad 2 lantas akan gagal di sektor enterprise sesuai prediksi Lark, masih perlu ditunggu.

Awas, Nyeri Pada Ibu Jari Karena BlackBerry

Jakarta - Apakah belakangan ini sering merasakan nyeri pada ibu jari? Jika ya, mungkin saja Anda terkena penyakit baru yang sedang banyak dialami yaitu, 'BlackBerry Thumb'.

Apakah yang dimaksud dengan penyakit 'BlackBerry Thumb' tersebut? Seperti yang dikutip dari Times of India, merupakan nama yang diberikan untuk cidera regangan berulang yang disebabkan oleh pemakaian ponsel berlebihan ketika mengirim email, chat atau sms.

"Blackberry atau PDA bisa menyebabkan tendonitis (peradangan atau iritasi dan pembengkakan pada tendon di bahu) akibat ibu jari mengetik di atas keypad yang kecil. Masalahnya adalah orang melakukan aktivitas yang sama untuk periode lama padahal tubuh tidak diciptakan untuk melakukan hal seperti itu. Penyakit ini baru bisa dirasakan setelah penggunaan smartphone jangka panjang," ujar Kristen Crowe, seorang terapis, seperti yang dikutip dari usnews.

Margot Miller, presiden dari American Physical Therapy Association's Occupational Health Special Interest Group menambahkan, "Karena keypad smartphone sangat kecil dan ibu jari merupakan jari yang yang paling cekatan lalu ditambah dengan kebiasaan mengirim pesan. Maka itulah yang menyebabkan cidera."

Gejala 'BlackBerry Thumb' biasanya adalah rasa sakit atau mati rasa pada ibu jari dan sendi tangan. Kristen Crowe menyarankan agar memberikan waktu beristirahat beberapa waktu dari Blackberry atau PDA Anda.

"Jika Anda mulai merasakan sakit, istirahatkanlah ibu jari Anda. Jangan mencoba untuk tetap bekerja dengan jari Anda jika memang terasa sakit dan berpikir bahwa sakit tersebut aka segera hilang. Tidak ada salahnya ambil waktu liburan," jelas Crowe.

Sementara itu, Dr Charles Leinberry Jr, seorang spesialis tangan dan pergelangan tangan di Rothman Institute di Thomas Jefferson University Hospital menyerankan hal lain. Ia merekomendasikan lebih untuk lebih banyak menggunakan komputer atau buku agenda.

"Cobalah lebih banyak menggunakan komputer. Jangan menulis agenda pada PDA Anda."

Ponsel Dual Core Pertama di Dunia

LG Optimus 2X adalah ponsel teranyarnya dengan spesifikasi dual core pertama di dunia. Handphone terbaru optimus 2x ini bisa disebut juga LG Star.
Pencinta gadget Indonesia memang sedang hangat-hangatnya menggosipkan produk terbaru LG  yang akan hadir di Korea bulan depan ini. Bagaimana tidak, selain dilengkapi dengan prosesor dual core, produk ini juga miliki beberapa fitur lain yang memikat. Seperti tersedianya GPU Tegra 2, display menawan, dan kamera 8 megapixel dengan kemampuan merekam video dalam resolusi 1080p.



Seperti dikutip dari detik, dikatakan tampilan LG Optimus 2X ini memang terlihat sangat sederhana, tidak jauh beda dengan ponsel lainnya. Namun tidak ada branded logo dan nama LG di peranti luarnya, hanya terdapat nama Google di bagian belakang. Di ponsel ini juga tidak terdapat tombol fisik, yang ada hanya 4 touchpad dengan fungsi standar Android yakni Option, Home, Back dan Search.
Ponsel dengan layar berukuran 4 inci dengan ketajaman warna luar biasa ini kian dipertegas dengan port HDMI yang terletak di bagian atas, diapit dengan jack 3,5mm dan tombol Power. Sedangkan di samping kanan hanya terdapat 2 tombol volume, dan tidak ada tombol apa pun pada bagian kiri bodi. Dua speaker yang diletakan pada bagian bawah, tampak serasi dengan port USB yang berada di antaranya. Keluaran suara melalui speaker ini juga terdengar lumayan. Cukup terasa output stereo-nya.
Di bagian belakang terletak sebuah kamera 8 megapixel yang mampu menangkap gambar hingga resolusi 3264X2448 pixel. Ponsel multimedia ini juga memiliki kamera 1,4 megapixel yang diletakkan di depan. Tentang kualitas kameranya, mungkin inilah yang terbaik yang pernah ada. Ponsel ini mampu menangkap objek bergerak tanpa terdistorsi. Hasil jepretan di luar ruangan sudah tidak perlu diragukan kualitasnya. Sedangkan ketika dalam kondisi kurang pencahayaan, perlu beberapa penyesuaikan agar lebih optimal.
Untuk pengambilan video, ponsel yang diperkuat dengan Nvidia Tegra 2 ini mampu merekam hingga resolusi 1920X1080 pixel. Gambar yang cukup besar untuk ponsel di kelasnya. Namun sayang, video tersebut hanya bisa direkam dalam format 3gp, bukan MP4 atau format lain yang lebih berkualitas. Selain itu ada beberapa fitur standar yang bisa digunakan dalam mengambil gambar, contohnya White Balance, Color Effect, Scene mode, pengaturan ISO dan lainnya.
Secara keseluruhan kualitas foto atau video memang terlihat baik, tapi sayangnya tidak ada tombol khusus kamera pada Optimus 2X. Produk ini juga akan bersanding dengan software pilihan, yaitu Android Froyo yang akan diupgrade ke Android Gingerbread, sehingga smartphone yang dihargai dengan kisaran harga Rp6 jutaan ini menjadi lebih optimal.